Responsive Banner design
Home » » Ujian

Ujian


Ujian
carasofar.blogspot.com - Ujian, Ketika badai Tsunami itu memporak porandakan tanah aceh, semua sepakat mengatakan bahwa itu ujian. Ketika Air Asia terjatuh yang tidak menyisakan satupun dari awak pesawat itu yang selamat, kitapun mengatakan itu ujian. Ketika ratusan kios di pusat perbelanjaan itu habis di lahap api, itupun kita mengatakan ujian. Juga ketika seseorang yang tiba-tiba kehilangan pekerjaan, dia katakan itu ujian. Ketika seseorang yang meninggal mendadak karena jantung, keluarganya menyebut, itu ujian. Sebaliknya, ketika ada orang yag diberi rizki berlimpah, dia tetap mengatakan bahwa itu adalah bentuk ujian. Sebentar lagi, anak-anak kita yang kelas 6, kelas 9 dan kelas 12 akan menghadapi unas, yang juga ujian. Lalu apa sebenarnya ujian itu?
Anak-anaku, ternyata pemahaman tentang ujian masing-masing dari kita tidaklah sama, yang menyebabkan tidak semua orang mempunyai sikap seragam terhadap ujian. Menariknya, agama kita telah mendesain kata ‘ujian’ menjadi penuh keajaiban yang berujung kebaikan. Mari kita simak sejarah, yang di didalamnya tidak ada sesuatu yang dimaksud agar kita mengambil pelajaran darinya.
Nabi Ibrahim a.s melewati ujian yang tidak akan pernah lagi ujian semisalnya diturunkan kepada manusia. Dengan akhir yang sangat menakjubkan. Kita berhitung kebaikan atas apa yang beliau kerjakan. Nabi ayub a.s, melampui ujian yang rasanya tidak ada yang mampu kalau itu di berikan di abad yang di katakan modern ini. Maryam a.s, ibunda nabi Isa a.s. teruji dengan ujian fitnah yang sangat ia jaga, tentang kesucian seorang gadis perawan. Tetapi ia mengukir sejarah yang tidak pernah tergantikan. Nabi sulaiman a.s, diuji dengan kekayaan, kemashuran, kesaktian dan semua yang diinginkan manusia tertumpah padanya, namun kesabaranlah yang menjadikan beliau tetap mulia.
Ujian yang membedakan seseorang dengan seseorang yang lain. Karena ujian adalah alat penyaring kejujuran keimanan seorang hamba. Karena dari ujian, adalah keimanan. Dari ujian besaran pahala atas ikhtiar dan atas yang diniatkan itu dikumpulkan dari ujian, kebersihan hati seorang hamba itu teruji. Apapun bentuk ujian itu. Kesempitan atau kelapangan, kesakitan atau kesehatan, kebahagian atau kesusahan. Kemiskinan atau kekayaan. Semua tidaklah terkecual, karena semua yang Allah timpakan kepada kita, tidak lain sebagai ujian untuk sebuah jangkau kebaikan. Bagaimana dengan kita anak-anakku.
Seperti yang tertulis di dalam Al Baqorah ayat 155.
“Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”.
Anak-anakku, hidup ini masih berjalan. Menuju kepastian, yakni kematian. Banyak ujian-ujian yang bakal kita temui dalam perjalanan ini nantinya. Ujian-ujian yang diharapkan menghasilkan pahala-pahala yang tidak kecil karena kita telah tahu cara mengerjakannya. Sehingga kecelakaan, kesempitan, kesakitan, kekurangan dn fitnah-fitnah yang sangat mungkin adaa tidak lagi mempersempit jalan lisan ini untuk bersyukur. Ujian-ujian yang akan menjadikan kita naik kelas.
Sumber : Nurul hayat (Evi S. Zubaidi)

0 comments:

Post a Comment

silakan berkomentar dengan baik

sofarudin. Powered by Blogger.